Home

Search This Blog

Thursday 23 February 2012

About "SKRIPSI"


Ketika data skripsi yang telah disusun dan diteliti hilang karena tiba-tiba harddisk internal laptop rusak, dan ketika seseorang menghilang dari kabar...

Dilarang Stop!!! Dilarang Parkir (Pending)!!!
Jangan sampai terhenti!! Jangan sampai patah semangat!!
Kreatif, Realistis, Inspiratif, sampai menghasilkan Informasi.

Kalaupun tiba-tiba harus terhenti karena sesuatu, mohon dilanjutkan yaa, teman...
b (^_^) d


*) Itu pesanku.. sekadar menghibur dan menyemangati diri.
"Keep smiling, fighting! Don't forget to pray!!"
All is well, all is well. Jiayou!!

Mengutip sedikit  akronim dari teman.. 
Ahmad Khairudin kata, "G.A.L.A.U. => God ALwAys with Us" 
Ginanjar Wismaji kata, "G.A.L.A.U. => God Always Listen And Understand"

Saturday 11 February 2012

Fisiologi Tumbuhan DAUN (gugur)


"daun tak pernah menyalahkan angin yang menerpanya"


Yups, mungkin istilah itu sudah tidak asing lagi. Apalagi setelah ada novel keren yang dirilis (red: kayak lagu aja) oleh Tere Liye yang judulnya
"Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"
Tapi di blog ini, Dhinar tidak membahas sinopsis novel keren itu. Okay, basa-basinya mungkin cukup dulu, kita lanjut ke topik utama yaa.

Tumbuhan seringkali menunjukkan gejala fisiologis karena adanya adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Misal: gugurnya bunga atau daun ketika lingkungan ekstrim. Daun sangat peka terhadap pengaruh lingkungan. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap anatomi dan fisiologi daun adalah penyediaan air serta intensitas cahaya. Menurut Maynard dan Orcott (1987), Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90 % dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air.
Pengaruh lingkungan dapat mengubah struktur epidermis, stomata maupun mesofil daun. Secara morfologi dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi dan berperan untuk proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, gutasi. Morfologi daun yang sempurna terdiri dari 3 bagian yaitu pelepah, tangkai (petiolus), helaian (lamina) daun.


Sesuai Judul Blog di Atas... kira-kira, yang menyebabkan pengguguran daun itu apa ya???
  1. Keterkaitan kehidupan sel dengan pengguguran daun
  2. Keterkaitan hormon dalam tumbuhan dengan pengguguran daun
  3. Keterkaitan air di dalam tumbuhan dengan pengguguran daun
  4. Keterkaitan gerak dalam tumbuhan dengan pengguguran daun
  5. Keterkaitan nutrisi pada tumbuhan dengan pengguguran daun

Keterkaitan kehidupan sel dengan pengguguran daun

Sel terbentuk karena adanya pembelahan sel-sel sebelumnya selama masa pertumbuhan. Dengan bertambahnya umur tumbuhan, otomatis akan diikuti dengan proses penurunan kondisi yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Proses perkembangan tanaman dari dewasa hingga hilangnya pengorganisasian dan fungsi disebut senescen (penuaan).
Pada tumbuhan dijumpai tipe-tipe penuaan (senescence) yaitu:
  1. Tipe 1, yaitu senescence yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman (overall senescence). Akar dan bagian tanaman di atas tanah akan mati semua setelah menyelesaikan satu siklus kehidupannya.
  2. Tipe 2, yaitu senescence yang meliputi bagian tanaman di atas tanah (top senescence). Bagian tanaman di atas tanah mati, sedangkan bagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap hidup.
  3. Tipe 3, yaitu senescence yang meliputi daun-daunnya (deciduous senescence). Tanaman menggugurkan semua daun-daunnya, sementara organ tanaman lain tetap hidup.
  4. Tipe 4, yaitu senescence yang meliputi daun-daun yang terdapat di bagian bawah suatu tanaman (progessive senescence). Tanaman hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian bawah saja (daun-daun yang tua), sedang daun-daun yang atas dan organ tanaman lain tetap hidup. Nah, mungkin tipe 3 dan 4 cocok dengan topik blog ini.

Keterkaitan hormon dalam tumbuhan dengan pengguguran daun

Penuaan daun disertai dengan pengguguran daun terjadi karena kehilangan kandungan  klorofil, RNA, protein, dan berbagai macam enzim. Kandungan sel tersebut dan kandungan lainnya secara terus menerus akan disintesis dan rusak. Hilangnya suatu senyawa dapat terjadi akibat sintesis yang lambat dan/atau perusakan yang cepat.
Pengguguran daun melibatkan interaksi antara hormon auksin, etilen, sitokinin, dan asam absisat. Pada sebagian besar spesies, gugur daun, bunga, atau buah didahului oleh pembentukan zone absisi (pengguguran) atau lapisan absisi pada pangkal organ yang mengalaminya.
Pada musim gugur, daun akan berhenti memproduksi klorofil, sehingga kehilangan warna hijaunya. Warna daun yang terbentuk merupakan kombinasi pigmen klorofil yang sudah ada, akan tetapi diselubungi oleh klorofil yang berwarna hijau.
clip_image004
Gambar lapisan absisi.
Keguguran daun dikontrol oleh perubahan dalam keseimbangan etilen dan auksin. Lapisan absisi dapat dilihat sebagai suatu pita vertikal pada pangkal tangkai daun. Setelah daun jatuh, suatu lapisan pelindung gabus menjadi jaringan perut yang membantu mencegah patogen masuk kedalam tumbuhan tersebut.
Absisi dikontrol oleh perubahan pada keseimbangan etilen dan auksin. Selama konsentrasi auksin yang tinggi dipertahankan di helai daun, pengguguran dapat ditunda. Namun, penuaan menyebabkan penurunan tingkat auksin pada organ tersebut, dan konsentrasi etilen mulai meningkat. Etilen, zat pemacu pengguguran yang kuat dan tersebar luas diberbagai organ tumbuhan dan pada banyak spesies tumbuhan, menyebabkan pembesaran sel dan menginduksi sintesis serta sekresi hidrolase pengurai dinding sel. Hal ini akibat efeknya pada transkripsi, sebab jumlah molekul m RNA yang menyandingkan hidrolase meningkat sekali setelah diberi perlakuan etilen.

 Keterkaitan air di dalam tumbuhan dengan pengguguran daun

Fungsi air bagi tanaman yaitu: (1) sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma, (2) sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineralnutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel yang lainnya, (3) sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik, (4) sebagai reaktan pada sejumlah siklus asam trikarboksilat, (5) sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis, (6) menjaga turdigitas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, (7) mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, (8) berperan dalam perpanjangan sel, (9) sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta (10) digunakan dalam proses respirasi (Noggle dan Frizt, 1983).
Air masuk melalui akar tanaman ke saluran xilem, menuju ke atas saluran xilem dan ke daun. Proses pengangkutan air karena adanya daya kapilaritas akar, tekanan akar dan daya isap daun. Setelah air melalui daun, kemudian terjadi proses penguapan. Di daerah lembab, tanaman tidak membutuhkan sistem perakaran yang dalam dan yang tersebar luas untuk pengambilan air, sebab air tanah berlimpah dan seluruh air yang dibutuhkan untuk transpirasinya dapat disuplai oleh volume tanah yang relatif kecil. Pada tanah di daerah tropis, yang lebih kering, proporsinya naik 30-40%, sedangkan spesies gurun pasir, sistem perakarannya sangat dalam, dapat mencapi 90% dari fitomasanya.
Salah satu contoh tanaman daun gugur yaitu pada pohon mahoni yang menggugurkan daunnya untuk menyesuaikan diri pada musim kemarau. Pengguguran daun pada pohon mahoni ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan tersebut kekurangan air sehingga mati.
Pengerutan dan pembengkakan isi sel selama dehidrasi dan rehidrasi dapat menyebabkan kerusakan mekanis yang tidak dapat pulih lagi terhadap membran sel dan/atau plasmodesmata di antara sel.

Wednesday 1 February 2012

Crew Mikrobiologi Agustus - Desember 2011 (Praktikum untuk Semester V)

Urut dari deret kanan ke kiri...
  1. Pak Ito'
    Nama lengkapnya Muhammad Waskito Ardhi, dosen MK dan MP Mikrobiologi. Beliau dosen muda yang energik, ヾ(´・∀・)ノ hap-hap-happpp.... friendly, humoris dan demokratis (selalu mendiskusikan dan mempertimbangkan pendapat-pendapat orang lain, welcomelah). Sekitar akhir 2012 beliau tidak mengajar lagi di UMS karena mendapat amanah di IKIP PGRI Madiun.

  2. Pak Sutar
    Sutar, ya, nama lengkapnya Sutar. Simple kan? Se-simple orangnya. Dia adalah Co-MP Mikrobiologi. Orangnya santai, polos sepolos daun yang jatuh... eh eh, kebawa postingan Daun Jatuh dan novelnya Tere Liye. Paling ingat kalau dia bilang "What are u doing?", "selak ijo selak ijo", "dhiiinnn dhiiinnn", "apakah mungkiiinnn?", "mau jadi apppaa?", "hmm hmm (sambil angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk; eh angguk-angguk saja deng)" dengan logat Boyolali-nya.
    Pak Sutar kalau marahin crewnya malah kayak lagi nahan lapar, marah seperti nggak marah. Kami yang dimarahi malah cengingas-cengingis. Hmmm, dasar Co aneh... Eh salah, dasar crew mringas-mringis. Sorry, pak Sut... Just kid ya'

  3. Mbak TH
    Lengkapnya Tri Hastuti, dari Karanganyar. Cantik, dewasa, perfect! Mbak TH, panggilan yang sering dilontarkan untuk menyapanya. Dekat dengan asisten, selalu tepat DL alias deadline, DL koreksian laporan. Mbak TH pernah jadi Co-MP Fisiologi Tumbuhan, jadi dia sedikit banyak tahu bagaimana menghandle praktikum. Sering nasehati pak Sutar kalau lagi lupa pak Sutarnya. eeeeccciiieee....

  4. Mbak Hetik
    Hetik Wulansari nama lengkapnya, asli Purwodadi. Dewasa banget, suaranya lemah lembut, kadang dipanggil teman-teman "ibu peri" oh so sweeeettt. Mbak Hetik selalu tepat DL juga lho, tepat deadline pengadaan snack untuk perut kelaparan. Krupuk setannnn, es pisang ijo, mie ayam, ah segarrrr.
  5. Dhinar - DhinDhin
    Lengkapnya Dhinar Dewi Istini, asli Blora tapi sampai sekarang tinggal di Kartasura. Banyak yang panggil DhinDhin. Siapa sih dia?
    ........................................................................................................................................................
  6. Piwi
    Dhian Prastikawatik sering dipanggil Piwi, asli Klaten. Khas dengan kacamata, juga pipinya yang cubby imut-imuttttt. Piwi orangnya antigalau, ceria selalu. Duh, apa ya rahasianya? Aku kok galau melow terus (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ)
  7. Mbak Tika
    Nama lengkapnya Siti Kartikasari, dosen MP Mikrobiologi dan MP-MP yang lain juga MK yang ada di Prodi Biologi. Khas dengan kacamatanya, Mbak Tika tampil dengan cekatan, bijaksana. Ya, meskipun beliau dosen kami tetapi ketika di luar kegiatan praktikum, kuliah atau asistensi, kami memanggil dengan panggilan Mbak, Mbak Tika. It's more comfort...
  8. Pak Miko
    Seperti pak Sutar, pak Miko memiliki nama yang sederhana dan sahaja, cukup JUMIKO. Asli Boyolali. Mahasiswa Prodi Biologi sudah pasti kenal dengan pak Miko. Beliau mendapat amanah sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi UMS, Koordinator Pengurus Harian Laboratorium Biologi UMS, sempat merangkap amanah asisten MP pada semester yang sama. Wah wah... Amazing. Masih ingat kalau pak Miko menyapa "Hai pemirsa, piye pemirsa??" khas logatnya pak Miko.
Kami itu eksis, bukan narsis lho ya! Eksis yang inspiratif (alibi, hihii).
Berikut foto-foto kami, tentang kebersamaan Mikrobiologi.




Persiapan Praktikum. Sebelum menyilahkan praktikan untuk mengikuti praktikum, asistennya eksis



Selesai ndampingi praktikum, bersih-bersih mikroskop, eksis lagi


Kegiatan Praktikum
Praktikan eksis. Tidak mengapa, yang utama prosesnya (Selesai kegiatan pengamatan)
 
Hasil pengecatan bakteri Gram oleh praktikan
Hasil pengecatan bakteri Gram oleh praktikan

Persiapan sebelum Asistensi dan Praktikum agar asisten lebih siap dan mantap






RESPONSI. Agenda puncak dari sebuah mata praktikum tentang ujian yang berupa tes tertulis atau lisan
Salah satu cara untuk mengantisipasi ketegangan praktikan menghadapi responsi
 









Evaluasi dan ngeksis lagi...











Bersama praktikan di luar kegiatan



Masih banyak, tapi cukuplah... Nanti malah loadingnya lama cuma muser terus. :)